Cara Berbicara Yang Baik Dalam Marketing


Assalamualaikum wr. wb.
Alhamdulillah ,semua sehatkan...cu?

Mari sama-sama kita tersenyum dan bersyukur diberikan hari-hari yang indah oleh Yang Maha Kuasa..!

Sudah siap mendengarkan lanjutan yang kemarin....?

Menyambung cerita Abah kemarin,..... tentang Cara Agar Customer Nyaman Berhubungan Dengan Kita. Bagaimana penampilan memegang peranan penting dalam hal ini.

"Tapi kan ada juga yang ngga perlu penampilan ..Bah..! seperti jualan online contohnya.."

Ya ..betul..walaupun ada juga cara penanganan Customer yang tidak memerelukan penampilan...

Pada zaman ini sudah banyak juga yang menggunakan Internet Marketing, 

Tetapi menurut ...Abah..ya...kalau Transaksi-Transaksi besar tetap kita harus berhadapan dengan Customer..

Jadi ngga ada salahnya kalau para penjual online pun belajar berpenampilan yang baik...!

"Ok ..Bah..Ngerti..Ngerti... Terus bagaimana point yang selanjutnya ...?"

OK..OK..OK.....Abah akan jelaskan...!

#2 GAYA BICARA

Abah punya cerita lagi nih...!

Ada anak seorang saudara Abah dari kampung, anak ini Alim banget,.. karena sejak kecil dia sudah di pesantren tradisional ..kita sebut aja Namanya Hasan...

Suatu hari si Hasan ini datang ke rumah Abah yang di Jakarta ini.

Pada suatu pagi yang cerah..

"Bah...Abah..abah..!!!" si Inem manggil-manggil 

...Karena Abah memang lagi di kebun belakang rumah meriksa pohon buah-buahan yang baru mau berbuah.

"Iya..ada apa nem..?"

"Ada tamu di depan.. Bah,..!"

"Siapa ..nem..?"

"Ngga tau Bah, orangnya putih, ganteng pake peci dan sopan banget bah, yang jelas bukan yang seperti Tempo hari datang itu (maksudnya Dery )..!" Inem nyerocos menjelaskan.

"Semanget amat njelasinnya ..Nem..!" kata Abah sambil tersenyum.

"he..he..he..!" Inem tersipu malu.

"Ya sudah kamu bikin minum ya..!"

Setelah selesai cuci tangan Abah jalan keruang Tamu..

"Assalamualaikum" seru si Hasan sambil berdiri dan menyalami Abah. setelah melihat Abah memasuki ruang tamu.

"Waalaikumsalam wr wb... Sudah lama nunggu ya San...?"

"Belum ...Bah"

"Bagaimana kabar Emak , Bapak dan keluarga di kampung..?"

"Alhamdulillah semua sehat ..Bah.!"

"Alhamdulillah....! Hasan ke Jakarta ada keperluan apa ..nih..?" ..tanya Abah.

"Begini Bah, Sebelumnya saya minta maaf kalau kedatangan saya ini mengganggu ketenangan Abah..! Sebenarnya saya kejakarta mau belajar..Bah..!"

"Belajar apa...? " tanya Abah sedikit heran.

"Mau belajar Dagang ..Bah..! Karena waktu di pesantren diajarin, kata Nabi : "99 pintu rizki itu dari berniaga". Makanya saya mau belajar dagang, dan yang saya tahu, bahwa dikeluarga besar kita, Abah lah..yang paling bisa untuk mengajarkan saya cara berdagang"

"Saya mau belajar ..Bah.. ngga perlu di bayar yang penting bisa makan aja cukup..!" Lanjut si Hasan sambil minum teh yang di suguhin ..si Inem..

Abah ..mikir "Ini anak hebat banget, tampang ganteng, kulit kuning, cara bicaranya sopan dan pakaiannya rapi..."

"Ok..deh...Kamu Abah rekrut kerja di jaringan toko material dulu ya...!"

Dengan wajah gembira si Hasan berdiri dan menyalami Abah "Terima kasih.. Abah sudah ngasih kesempatan Hasan untuk belajar sama Abah..!"

Sejak itu Hasan bekerja di toko Material Abah.

Setahun kemudian Dia ..Abah kasih kepercayaan memegang sebuah toko material dan dalam waktu singkat toko tersebut maju luar biasa.

Cara Hasan bicara, sangat meyakinkan para pelanggannya, dengan gaya bahasa yang halus tapi tidak mengemis, tegas dan sopan santun yang diterapkannya pada setiap orang, semua hal ini yang menyebabkan banyak pelanggan yang enggan beralih dari tokonya.

Sekarang Hasan sudah mempunyai Jaringan Toko yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.

"Hebat Om hasan ya Bah...?"

Itulah salah satu pentingnya gaya bicara dalam berhubungan dengan Customer. Harus Sopan, menghargai pelanggan tapi tidak mengemis, menyebabkan Customer nyaman berbisnis dengan kita.

Sampai di sini apa cucu mengerti..?

Besok sambung lagi ya...? 

Abah mau Kondangan dulu. Tuh...Nini sudah nunggu...

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »